• Network Centric Principle #4



    Dosen:

    I Putu Agus Eka Pratama, ST. MT.

    Universitas Udayana
    Fakultas Teknik
    Teknologi Informasi
    Network Centric Principles (TIJ036308)
    Nama : Dw Gde Eka Krisna Adinatha
    NIM : 1519551016

    Net Centric Warfare dan SDN

    1. Definisi Net Centric Warfare
    Network Centric Warfare merupakan doktrin perang baru yang digagas oleh Departemen Pertahanan AS (DoD) pada inti dari network centric warfare yaitu untuk penggunaan dan penyebaran informasi untuk memperoleh keunggulan di medan perang.
    Menurut doktrin Network Centric Warfare (NCW), keunggulan tersebut diwujudkan melalui proses-proses sebagai berikut:

    a. Pasukan yang terhubung dengan network untuk memudahkan pertukaran informasi.

    b.Pertukaran informasi ini akan meningkatkan kualitas informasi (kelengkapan informasi, kemutakhiran informasi) dan meningkatkan kesadaran situasional (situational awareness)

    c. Kesadaran situasional tersebut memungkinkan kolaborasi dan self-synchronization tiap tiap elemen pasukan terhadap misi

    d. Hal ini akan meningkatkan efektivitas pencapaian misi. Dalam implementasinya di lapangan, doktrin NCW terlihat dari mulai digunakannya berbagai peralatan informasi dan komunikasi yang semakin intens sejak perang teluk I dan II. Perangkat seperti GPS, Night Vision Google, dan Kamera telah digunakan pada level individu dan saling terhubung melalui jaringan komunikasi militer AS. Selain perangkat pengirim informasi, perangkat penerima informasi seperti laptop dan PDA juga digunakan untuk menerima informasi real time intelligence. Dengan demikian, pasukan di lapangan dapat menerima informasi gambar perkembangan situasi secara real time dari UAV ataupun satelit mata-mata dan mengambil keputusan dan tindakan dengan cepat.

    Banyak sudah negara-negara di dunia yang menggunakan Net Centric Warfare ini seperti Amerika Serikat, China, Negara Eropa, Rusia, Jerman, bahkan Indonesia pun akan menerapkan teknologi untuk keamanannya yang nantinya akan digunakan oleh TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara.

    Meskipun doktrin ini terbukti sangat membantu pelaksanaan operasi militer di lapangan, ide NCW ini juga mendapat kritikan dari beberapa pihak. Para pengamat khawatir penekanan yang terlalu besar pada aspek teknologi akan menjadi senjata makan tuan.

    “Our incipient NCW plans may suffer defeat by [adversaries] using primitive but cagey techniques, inspired by an ideology we can neither match nor understand; or by an enemy who can knock out our vulnerable Global Positioning System or use electromagnetic pulse weapons on a limited scale, removing intelligence as we have construed it and have come to depend upon. Fighting forces accustomed to relying upon downlinks for information and commands would have little to fall back upon.” — Charles Perrow, Information Assurance, National Defense University, May 2003
    Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa beberapa negara telah mengembangkan kemampuan untuk menegasikan doktrin NCW ini. Penemuan perangkat GPS jammer asal Rusia pada perang Irak merupakan salah satunya. Begitu pula peledakan sebuah satelit cuaca China oleh rudal China beberapa bulan lalu merupakan salah satu upaya yang dilakukan militer China untuk menjadikan kemampuan penyebaran dan pertukaran informasi, yang merupakan asset militer AS, menjadi sebuah liability.

    2. Teknologi pada Net Centric Principles
    Berikut merupakan teknologi-teknologi yang terdapat dalam Net Centric Prinsiples yaitu sebagai berikut.

    2.1      Cloud Computing
    Cloud computing secara kata bila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dapat berbunyi “Komputasi Awan”, namun sampai saat sekarang ini “mungkin” belum memiliki definisi ilmiah ataupun pengartian pokok yang jelas kecuali sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka kerja komputasi secara online lokal (LAN) maupun global (internet) dimana terdapat beragam aplikasi maupun data  dan media penyimpanan yang dapat diakses dan digunakan secara berbagi (shared service) dan bersamaan (simultaneous access) oleh para pengguna yang beragam – mulai dari perseorangan sampai kepada kelas pengguna korporasi atau perusahaan.
    2.2       Sensor
    Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian haitu suatu komponen elektronik yang berfungsi untuk mendeteksi adanya peruahan besaran lingkungan fisik atau kimia. Dimana sensor tersebut bekerja dengan cara pemindaian oleh node-node sensor.

    2.3       Wireless Sensor Network(WSN)
    Wireless Sensor Network(WSN) sebuah jaringan yang menghubungkan perangkat-perangkat seperti sensor node, router dan sink node. Perangkat ini terhubung secara ad-hoc dan mendukung komunikasi multi-hop. Istilah ad-hoc merujuk pada kemampuan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa memerlukan infrastruktur jaringan seperti router atau akses point. Sedangkan multi-hop yaitu istilah yang merujuk pada komunikasi beberapa perangkat yang melibatkan perangkat antara (intermediate), multi-hop melibatkan perangkat antara seperti router untuk meneruskan sebuah paket dari satu node ke node lain dalam jaringan.

    2.4.     Nano Computer
    Nano computer adalah suatu teknologi atau computer yang memiliki ukuran yang sangat kecil. Dimana nano computer ini sudah melengkapi kemampuan dari 3 teknologi sebelumnnya yang telah dibahas dari sisi mobilitas komputasi.

    3. Software Defined Networking
    Software Defined Network (SDN) merupakan arsitektur jaringan yang bekerja dibawah kendali software sebagai kontrol utama. Dalam SDN, dilakukan pemisahan data dan control plane. Pemisahan ini mendefinisikan perangkat switch/router yang berada pada data plane secara sederhana menjadi perangkat forwarding paket data dan memberikan tangungjawab kepada software tertentu pada control plane sebagai controller yang secara logis terpusat untuk mengontrol perilaku seluruh jaringan. Software Defined Networking (SDN) merupakan suatu konsep pendekatan jaringan computer dimana system pengontrol dari arus data dipisahkan dari perangkat kerasnya. Dimana SDN ini merujuk dalam paradigma baru dalam mendesain, mengelola dan pengimplementasian jaringan. Yang digunakan untuk mendukung suatu bidang dalam memenuhi kebutuhan dan inovasinya yang semakin lama semakin kompleks. Konsep SDN adalah dengan melakukan pemisahan eksplisit antara control dan forwarding plane, serta kemudian melakukan abstraksi sistem dan mengisolasi kompleksitas yang ada pada komponen atau sub-sistem dengan mendefnisikan antarmuka (interface) yg standard.
    Software Defined Network (SDN) merupakan sebuah bagian dari Cloud Computing yaitu IAAS Cloud.  SDN membantu sistem administrator dan perusahaan di dalam manajemen jaringan secara lebih baik. Dalam kaitannya dengan Net Centric Principles, ini sangat bermanfaat sekali, baik pada Warfare, information Centric, Data Centric, dan lainnya. Praktikal sederhana dapat menggunakan Mininet di Linux Ubuntu/distro lainnya yang nanti akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Seperti dijelaskan sebelumnya, dan juga gambar di atas, perbedaan mendasar antara SDN dengan arsitektur jaringan tradisional adalah pemisahan control dari forwarding plane. Dengan pemisahan ini memberikan fleksibilitas bagi kedua layer untuk berkembang secara mandiri. Control plane diberikan keleluasan untuk membuat rule dan menjadi pusat “kepintaran” dari jaringan tanpa terbatas vendor hardware pada forwarding plane. Sedangkan forwarding plane diberikan keleluasan untuk berkembang secara hardware.
    Pada SDN, forwarding plane (bisa disebut juga data plane) hanya akan meneruskan paket data yang datang sesuai dengan flow table pada masing – masing switch yang sudah didefinisikan oleh controler. Jika paket data yang datang tidak terdefinisi pada flow table, data plane akan berkoordinasi dengan controller dengan mengirim request ke controller. Yang selanjutnya controler akan mencocokan sesuai dengan “kepintarannya” akan diapakan paket data tersebut.

    4. Perbandingan Antara SDN dengan Traditional Net
    Berikut merupkan perbandingan antara SDN (Software Defined Networking) dengan Traditional Net adalah sebagai berikut
    https://2.bp.blogspot.com/-oQqNPCluwlQ/Wq65brhQIII/AAAAAAAAAfA/Ai7SLwO6c6IC2t2DBYAeNZSdHv3NMf8ggCLcBGAs/s400/4.3.JPG

    Perbedaan yang terlihat pada gambar tersebut yaitu dimana pada traditional networking setiap network devicenya hanya dapat berinteraksi antar satu sama lainnya sedangkan dengan SDN dapt dikontrol dengan menggunakan suatu aplikasi program antarmuka sehingga menjadikan system tersebut lebih kompleks.

    [1] I Putu Agus Eka Pratama. "PPT Network Centric Principles  Pertemuan4". 2018.

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Cari Blog Ini

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Blogger templates

    About

    Blogger news

    Mengenai Saya

    moto hidup : HIDUP SEPERTI LARRY

    Blogroll